UCAPAN IED yang BENAR



MINAL AIDIN WAL FAIZIN ,

- Tanpa disertai perenungan, ungkapan MINAL AIDIN WAL FAIZIN. memang terkesan tak bermakna.

Namun, di balik ungkapan lahiriah (makna teks) tersebut, terkandung maksud batin yang luhur, berupa do'a



"Semoga Anda menjadi bagian dari orang-orang yang ber-ied (berhari raya atau kembali ke fitrah) dan menjadi bagian dari orang-orang beruntung.


- Jika hanya melihat teks lahirnya, jangankan 'MINAL AIDIN WAL FAIZIN ungkapan "Terima Kasih" pun tidak jelas makna lahirnya. Apa yang diterima dan apa yang dikasih?.
 Siapa yang terima dan siapa yang kasih?. Walaupun itu dipanjangkan menjadi 'Saya berterima kasih kepada Anda".


- Namun demikian, tentu kita dapat menangkap makna batin dari ucapan "Terima Kasih" sebagai simbol pernyataan rasa syukur dari orang yang menerima kebaikan.

- Sedangkan MINAL AIDIN WAL FAIZIN. selain indah didengar, juga mudah dilafadzkan oleh orang Indonesia, dan karenanya sudah sangat membumi di nusantara.

- "MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN". Arti dari ucapan tersebut adalah:
“ Kita kembali dan meraih kemenangan
” KITA MAU KEMBALI KEMANA ?
Pada ketaatan atau kemaksiatan? lho kok??

- Meraih kemenangan?
Kemenangan apa?
Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?

- Satu hal lagi yang mesti dipahami, setiap kali ada yang ucapkan “MINAL AIDIN WAL FAIZIN'.
Kemudian diikuti dengan kalimat  “Mohon Maaf Lahir dan Batin”.
Karena mungkin kita MENGIRA artinya adalah kalimat selanjutnya.
Jika kita percaya bahwa setiap saat, kapan saja, atau pada hari apa saja kita boleh saling memaafkan, maka tentu tidak terkecuali pada hari idul fitri.

Bahkan lebih mulia jika pada hari nan suci itu kita saling mensucikan dari dosa yang mungkin sempat tergores di antara kita.

Bukankah dosa antar-sesama akan diampuni oleh Allah setelah kita saling memaafkan?

Terlepas, bahwa pada hari ied kita terlahir kembali seperti bayi tanpa noda dan dosa, insyaAllah.

Sungguh sebuah penempatan bermakna lain karena Iédul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan.
Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Iedul Fitri.
Demikian Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam mengajarkan kita.

- Tidak ada satu ayat Qur'an ataupun suatu Hadits yang menunjukkan keharusan mengucapkan
“ Mohon Maaf Lahir dan Batin ” disaat-saat Iedul Fitri.

- Sama halnya dengan seremoni dan ungkapan "Halal bil halal" yang secara gramatikal mungkin tidak sah, dan sulit ditemukan padanan kulturalnya di negara Islam Timur tengah.
Namun ia merupakan tradisi yang baik dan sudah berurat berakar dalam pergaulan masyarakat Indonesia.

- Sebagai syiar Islam, alangkah naifnya jika simbol-simbol Islam yang mengeja wantah dalam kemasan kultur Indonesia dan juga tidak merusak iman, justru harus dikubur. Padahal kita dianjurkan untuk membumikan ajaran Islam.

 Bacalah  ;



Membumikan artinya membudayakan secara lokal. - Boleh dikatakan 'MINAL AIDIN WAL FAIZIN selain merupakan idiom yang legitim juga lebih merupakan ekspresi kultural, dan tentu sama sekali tidak bermaksud mensejajarkan apalagi menggantikan doa baku yang pernah dituntunkan oleh Rasul.

- Kita tetap dan selalu mengucapkan

“TAQOBBAL ALLAHU MINNA WA MINKUM "
kita kembali dari Shalat Iied, tanpa harus meniadakan ekspresi kultural yang bernilai keshalihan lokal di antara kita, sebagaimana setiap bangsa (muslim) memiliki kekhasan tersendiri dalam mengekspresikan apresiasi mereka terhadap hari raya Idul fitri yang agung.

- Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah SAW, yaitu :
I
“TAQOBBAL ALLAHU MINNA WA MINKUM "
(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian)
. Jadi lebih baik, ucapan/ SMS/BBM kita:
"Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian)
- Semoga risalah ini bermanfaat dan saling berbagi niat untuk meluruskan kekeliruan yang selama ini terjadi... Baraka Allah fiikum.

Note :
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1437H. 
“TAQOBBAL ALLAHU MINNA WA MINKUM "
(Shiyamana wa Shiyamikum wa Ahalahullahu ‘Alaik) 
(Semoga Allah menerima dari kami dan darimu, juga diterima-Nya puasa kita)...


Jika ada salah posting mohon dimaafkan
Sejatinya kita sama-sama belajar untuk
KEBAJIKAN  nan BIJAKSANA ...


Nara sumber ;

  • Al Qur'an dan Hadist
  • Berbagai sumber kajian






Bacalah yang menarik


jadwal-sholat

Instagram